PRAHARA
By.
HARSONO
Awan hitam bergulung berarak-arakan
Menghiasi angkasa raya Tak beraturan
Sejauh mata memandang deretan awan
Menahan rasa pedih dan ingin meninggalkan
Gulungan awan hitam menjulur ke bumi
Putarannya dahsyat menyedot kesana kemari
Liar dan tak terkendali
Meluluh lantakkan seisi bumi
Angin berhembus kencang disertai badai
Hujan lebat disertai kilat menyambar bumi
Guntur menggelegar menciutkan nyali
Siapapun ketakutan untuk menampakkan diri
Nyali manusia sejati
Teruji dalam menghadapi peliknya situasi
Mereka yang segera berlari
Tak kan pernah mendapatkan apa yang
tersembunyi
Pengecut dan pecundang merajalela
Tetap setia pada penguasa
Tak peduli pada jeritan sipapa
Yang ada hanyalah mengabdi pada angkara
Disaat situasi menjadi semakin tegang
Pengecut dan pecundang lari tunggang
langgang
Meninggalkan arena mengumbar suara lantang
Sesumbar dan menantang
Para pengabdi pada kebesaran Illahi
Bukan sekedar harta yang mereka cari
Apalagi ketenaran nama disana disini
Bahkan sanjungan dari kanan dan kiri
Semua lewat tiada arti
Yang didamba hanyalah keridlaan hati
Disaat siatuasi pelik begini
Ia tampil untuk mengatasi
Awan pekat, gulungan angin dahsyat, guntur,
dan petir yang mengepung bumi
Disambut dengan lembut dengan penuh cinta
kasih abadi
Bukan sekedar untuk menyenangkan hasrat
manusia saat ini
Namun sebagai pembuka jalan agar untuk
diteladani
Jauh dari angkara
Bukan demi harta atau tahta
Jalan utama yang dibuka
Untuk generasi penerus sesudahnya.